Morninroutine – Kisah cinta Tidus dan Yuna di Final Fantasy X (FFX) adalah salah satu yang paling berkesan dalam sejarah game RPG. Endingnya yang menyayat hati, di mana Tidus, yang ternyata hanyalah manifestasi dari mimpi para Fayth, menghilang setelah mengalahkan Sin, meninggalkan Yuna berduka, telah menjadi ikonik. Namun, esportivonews.com mengungkap bagaimana Final Fantasy X-2 (FFX-2), sekuel langsungnya, menghancurkan dampak emosional ending FFX yang luar biasa tersebut.
Bayangkan sebuah raid boss yang epik, dimana kita telah berjuang mati-matian selama puluhan jam. Kita berhasil mengalahkannya, tapi dengan harga yang mahal. Karakter kesayangan kita, yang telah menemani kita dalam petualangan panjang, lenyap. Itulah yang terjadi di FFX. Rasanya seperti game over yang paling menyedihkan, tapi sekaligus memiliki kepuasan tersendiri karena kisah tersebut terasa final dan tak tergantikan.

Namun, FFX-2, dengan penampilan singkat Tidus di akhir permainan (hanya jika pemain mencapai 100% penyelesaian game), menghancurkan kesan tersebut. Kembalinya Tidus terasa dipaksakan, seperti cheat code yang merusak kesempurnaan gameplay dan narasi. Kehadirannya mengurangi dampak emosional dari pengorbanan Tidus di FFX. Yuna yang sebelumnya berduka, kini mendapatkan "happy ending" yang terasa murah dan tidak pantas. Ini seperti boss fight yang mudah setelah kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengalahkan boss yang sebenarnya.
Meskipun FFX-2 memiliki sistem pertarungan baru yang menarik, kembalinya Tidus adalah kesalahan fatal. Ini menunjukkan bagaimana sekuel yang buruk dapat merusak warisan game pendahulunya. Ini seperti DLC yang buruk yang mengubah cerita utama menjadi sesuatu yang kurang bermakna.
Kini, ketakutan serupa muncul dengan trilogi Final Fantasy VII Remake. Rumor tentang perubahan besar pada cerita asli, terutama mengenai pengubahan momen-momen tragis, telah beredar luas. Apakah Square Enix akan mengulangi kesalahan FFX-2? Apakah mereka akan menghancurkan ending ikonik FFVII yang telah membawa beberapa generasi gamer menangis? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Semoga saja, Square Enix telah belajar dari kesalahan masa lalu dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kita berharap FFVII Remake tidak akan menjadi sequel yang merusak warisan game legendaris tersebut.






