Jebakan Maut di Silksong: Brilian atau Bencana?

Karlina

Karlina

Jebakan Maut di Silksong: Brilian atau Bencana?

Morninroutine – Dunia Hollow Knight: Silksong begitu luas, jauh melampaui pendahulunya. Ini berarti banyak area untuk dieksplorasi, namun, ada satu zona yang terkenal dibenci para pemain: The Slab. Tapi tunggu dulu, gamer kawakan! Jangan terburu-buru mengutuknya. Sebab, The Slab justru merupakan contoh desain game yang brilian, sebuah mahakarya tersembunyi yang patut dirayakan, bukan dihujat. Artikel ini akan mengupas mengapa The Slab bukan sekadar jebakan, melainkan sebuah tantangan yang dirancang dengan cermat.

Kedatangan ke The Slab terjadi secara tiba-tiba, setelah kita mulai menjelajahi area baru dengan Cling Grip. Sekejap, kita berlari dan melompat dengan lincah, sekejap berikutnya kita tertangkap, jubah kita direbut, dan dilempar ke lokasi baru yang menyeramkan. Berbeda dengan area lain yang bisa dijelajahi dan ditinggalkan kapan saja, Hornet terjebak di The Slab hingga berhasil merebut kembali jubahnya. Di sini, semua kemampuan yang berkaitan dengan jubah hilang, hanya menyisakan Cling Grip, dash, lompatan, dan serangan dasar.

Jebakan Maut di Silksong: Brilian atau Bencana?
Gambar Istimewa : static0.srcdn.com

Bagi sebagian pemain, paksaan untuk berhenti dan melarikan diri mungkin terasa sebagai gangguan yang menyebalkan dalam game yang sudah menantang. Namun, bagi saya, ini adalah contoh desain game yang luar biasa. Sebelum tiba di The Slab, saya mulai merasa terlalu percaya diri. Saya dengan mudah melewati musuh-musuh yang sebelumnya sulit dikalahkan. Kehilangan jubah memaksa saya untuk melambat dan menemukan kembali cara mengendalikan Hornet. Ini mengingatkan saya untuk menghadapi setiap pertarungan dengan hati-hati—pelajaran berharga yang sangat berguna saat akhirnya berhasil keluar dan menjelajahi wilayah Pharloom lebih jauh.

Silksong bukanlah game yang mudah. Banyak musuh mampu memberikan damage yang besar, dan bahkan pertemuan biasa saja bisa berakibat fatal jika kita lengah. Sebelum sampai di The Slab, saya bahkan tak menyadari bahwa saya mulai bermain terlalu agresif. Penemuan The Slab terjadi pada momen krusial dalam game, dan ini benar-benar mengubah pengalaman bermain. Saat kita merasa sudah menguasai game, The Slab mengingatkan kita bahwa Pharloom tetap berbahaya jika kita tidak waspada.

Setelah berhasil keluar dari The Slab, saya merasa lebih tenang dan berhati-hati. Inilah tujuan sebenarnya dari area ini: mengingatkan pemain bahwa betapapun mahirnya mengendalikan Hornet, kita tidak boleh meremehkan kekuatan jubah. Mirip seperti Batman yang memanjat keluar dari lubang di The Dark Knight Rises, perjalanan Hornet untuk menaklukkan The Slab adalah momen krusial, baik bagi Hornet maupun pemain. Dan terlepas dari pendapat kita tentang area ini, kemenangan pertama di akhir zona ini mungkin merupakan momen paling memuaskan di seluruh game. The Slab bukan sekadar jebakan, melainkan sebuah pelajaran berharga yang terselubung dalam tantangan yang menegangkan. Sebuah bukti kecerdasan desain game dari Team Cherry. Apakah Anda setuju? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar